BNPB Catat Sejumlah Bencana di Indonesia, dari Gempa Papua hingga Karhutla Aceh

 

JURANEWS.ID, SEMARANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis perkembangan situasi kebencanaan di Indonesia dalam periode Jumat (19/9) hingga Sabtu (20/9) pagi.

Laporan tersebut mencakup kejadian bencana hidrometeorologi maupun geologi di beberapa wilayah tanah air.

Gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (19/9). Meski tidak menimbulkan korban jiwa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sejumlah kerugian material.

Fasilitas yang terdampak antara lain dua rumah rusak, satu fasilitas umum, satu fasilitas kesehatan, lima kantor, satu tempat ibadah, satu gudang, serta satu jembatan yang amblas.

Saat ini, BPBD masih melakukan pendataan lanjutan mengenai tingkat kerusakan bangunan. Jaringan listrik dan telepon yang sempat lumpuh telah kembali normal, sementara pos komando darurat sudah diaktifkan.

Masih di Papua Tengah, tanah longsor melanda Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, pada 10 September lalu.

BNPB melaporkan, hingga Kamis (18/9), warga masih mengungsi ke rumah-rumah keluarga yang aman. Longsor tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, enam luka berat, serta dua rumah rusak berat.

Dari Aceh, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Gampong Suka Damai, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (18/9) itu menghanguskan sekitar tujuh hektare lahan. Api berhasil dipadamkan pada Jumat (19/9) sekitar pukul 15.00 WIB.

Sementara di Kalimantan Barat, banjir melanda beberapa wilayah Kabupaten Melawi. Sebanyak lima desa di Kecamatan Menukung dan Nanga Pinoh terendam sejak Kamis (18/9) pagi.

Pemutakhiran data pada Jumat (19/9) menunjukkan banjir di dua desa Kecamatan Menukung mulai surut, sementara genangan di tiga desa Kecamatan Nanga Pinoh justru meluas.

Banjir juga melanda sembilan desa di Kecamatan Tanah Pinoh dan Sokan, Kabupaten Melawi, sejak Selasa (16/9) malam. Namun, pada Jumat (19/9) genangan telah surut. Peristiwa ini berdampak pada 873 kepala keluarga tanpa menimbulkan korban jiwa.

BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor, serta ancaman geologi seperti gempa bumi dan letusan gunung api. Warga juga diminta selalu memantau informasi resmi pemerintah terkait peringatan dini cuaca.

(*)

Komentar