JURANEWS.ID, SEMARANG – Konser musik Live Project 2025 yang digelar di Semarang pada Sabtu (11/10/2025) malam, seharusnya menjadi perayaan bagi para penggemar musik Tanah Air.
Bagaimana tidak, acara ini menghadirkan jajaran musisi papan atas seperti Sheila On 7, Tulus, Pamungkas, hingga Bernadya.
Namun, alih-alih pujian, konser ini justru dibanjiri kritik pedas dari para penonton yang merasa kecewa dengan fasilitas dan manajemen acara yang dinilai sangat buruk.
Kekecewaan para penonton ini tumpah ruah di kolom komentar akun Instagram resmi @liveproject_id.
Salah satu komentar yang paling menohok datang dari akun @ikhsanabdullah_, yang menyoroti ketidaksiapan penyelenggara dalam mengelola acara sebesar ini.
“Anw, really appreciate karena line-up-nya oke semua, tapi sorry to say kalau saya (dan mungkin banyak orang lain) sangat kecewa dengan fasilitas yang diberikan. Pengaturan keluar venue dan pintu keluar tidak proper sama sekali, situasi chaos karena antrean lama dan udara pengap. Pas jalan ke parkiran makin semrawut, bahkan harus lewat rel kereta aktif tanpa arahan jelas,” tulis @ikhsanabdullah_.
Komentar ini pun langsung mendapat dukungan dari netizen lain yang merasakan hal serupa.
Akun @remeliaaa_ bahkan menyebut bahwa penyelenggaraan Live Project 2025 kali ini jauh lebih buruk dibandingkan tahun sebelumnya.
“Min dari tahun kemarin aku nonton eventmu baru kali ini zonk banget. Sound jelek, sesek banget overload, macet parah, venue nggak strategis, jadi harus jalan kaki jauh banget, bener-bener parah banget. Padahal, tiketmu nggak murah loh, Kecewa pol. Acara ini ketolong So7 doang sih,” ungkap @remeliaaa_.
Harga tiket yang terbilang mahal, yakni sekitar Rp433.000 untuk kelas premium dan Rp345.000 untuk kelas festival, semakin memperparah kekecewaan para penonton.
Akun @safarasen mengeluhkan fasilitas yang “amburadul”, sinyal yang buruk, hingga akses venue yang menyulitkan.
“Bermasalah ketika keluar, keluar itu kayak harus dicek lagi. Akhirnya, berjubel dan penonton dari belakang mendorong petugas, yang membuat petugas mencar kanan kiri,” ungkap Lu’luil.
Kekecewaan juga dirasakan oleh Irene, penonton kelas festival asal Semarang Utara.
Ia menilai manajemen konser sangat kurang baik, terutama dalam hal pengaturan akses menuju area konser.
“Kecewanya sih lebih ke manajemennya yang kurang banget. Dari masuk gate menuju venue banyak yang nggak proper — seperti toilet nggak ada air, masjid di dekat pintu masuk jadi penuh sesak, terus juga nggak ada pemberitahuan mana jalur tiket festival dan mana jalur tiket premium,” keluh Irene.
Hingga berita ini diturunkan, pihak penyelenggara konser Live Project 2025 belum memberikan klarifikasi terkait keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para penonton.
(*)
Komentar